MAHASISWA ENVIRONMENTAL ENGINEERING ITS

Sabtu, 08 September 2012

SIAK SRI INDERAPURA, my journey

Hello everyone..
udah 15 hari terhitung aku kembali ke surabaya setelah pulang kampung ke Siak, Riau. Mungkin di siak sana sedang ada perlombaan PON ke XVIII. kalau tidak salah, di siak dijadikan markas para pemain kempo, balap sepeda, dan sepatu roda.
hemmm.. baiklah cukup itu saja pengatar nya,,
aku mau cerita ini sahabat-sahabatku tentang kota ku, kota siak. kota siak merupakan salah satu kota yang ada di kabupaten siak. salah satu kabupaten yang ada di propinsi riau. wialayah kota siak tidaklah besar soalnya setiap kali ada di siak hanya itu kesitu saja tempatnya. lebaran kemaren aku dan keluargaku jalan-jalan di kota siak ini, melihat istana siak. istana siak itu merupakan istana peninggalan sultan syarif kasim II. nama istana siak sebenarnya adalah "istana Asserayah Hasyimiah". letak istana siak ini tepat berada di jantung kota siak. istana siak bisa di bilang sebagai maskot warga kota siak. komunitas masyarakat di kota siak adalah suku melayu dan mayoritas beragama islam. tidak sedikit juga etnis cina dan juga suku jawa dan minang disini. suku batak juga pernah kujumpai. 
dari pelajaran yang pernah aku dapat semenjak SD, istana siak sebagai pusat pemerintahan yang dipimpin oleh sultan syarif kasim II. akibat bersatunya istana Siak dengan NKRI maka kusaltanan ini tidak lagi ada dan Kesultanan siak ikut dengan pemerintahan NKRI. pada masa peperangan juga, bahkan sultan syarif kasim ikut menyumbang ke NKRI agar membantu para pejuang melawan penjajah.
jarak kota siak dari kota pekanbaru (ibukota prop riau) apabila dengan menggunakan jalan darat akan memakan waktu 3-4 jam. namun apabila naik speed boat sekitar 2-3 jam. kalo lewat jalan darat, jangan khawatir kamu pasti bakalan melewati hamparan berjuta hektar kebun kelapa sawit. seperti yang selalu aku alami hingga umurku 18 tahun. sawit dan sawit. adalah pemandangan yang sudah sangat biasa di mataku. hal ini menurutku sudah enak jalan dari pekanbaru ke siak. alasannya karena sekarang jalannya sudah baru dan halus ( nggak kayak dulu, bergelombang dan banyak debu), banyak di buka jalan alternatif yang tdak memakan waktu yang banyak. akan tetapi mirisnya hutan kita banyak dibabat untuk dijadikan ladang kelapa sawit. tapi kalo naik speed boat aku belum pernah..hehe..so nggak bisa berbagi pengalaman.
kembali lagi ke istana siak..
my foto with my family..
Istana Asserayah Hasyimiah kota siak


ornamen pertemuan di dalam istana siak




tangga naik ke lantai 2 istana siak
ini nyuri foto ibu dan ayahku

narsisnya adikku "TONI HIDAYAT" di depan meriam
nggak mau ketinggalan donk aku nya...

ini ruang makan di kerajaan
ini tiruan tempat duduk sultan, yang asli terbuat dari emas.

ini keluargaku ayah, ibu, ayu, dan toni
with my sista, ayu

menyempatkan foto bersama saudara-saudaraku

with my sista again




aku, ayu, dan bapak

ini patung ratu belanda, ratu wilhelmina di istana siak.
beberapa foto yang ada di lantai 2 istana siak















peralatan makan di dalam istana siak
saxophone

and than...
ending..

Minggu, 02 September 2012

NH DINI


Setiap orang pasti punya hobi. salah satunya ngebaca buku. tapi buku apa dulu nih?? buku novel maksudku.. hehe. aku salah satu orang yang suka baca novel. disini aku akan cerita kenapa aku memberi judul ceritaku ini NH DINI. NH DINI salah satu seorang pengarang sastra. nama lengkapnya Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin, secara nggak langsung namaku ada di nama penulis ini, iya nggak??? (#ngarep.com) bukan semata-mata karena namaku ada di nama pengarang yang satu ini, namun aku suka dengan cerita di novel beliau. pertama kali baca karangan NH DINI tepatnya lupa, ntah waktu SMP atau SMA. Padang ilalang di belakang rumah, sebuah lorong dikotaku, langit dan bumi sahabat kami, namaku hiroko, (dan lainny yang lupa judulnya) mampu membuatku tertarik untuk terus membaca karangan beliau yang lain. 

novel padang ilalang di belakang rumah

novel sebuah lorong di kotaku